MIMIKA,[LINTASTIMOR.ID] – Senyum warga Distrik Amar merekah saat deru air mulai terdengar di pipa-pipa rumah mereka. Sabtu (2/11), Bupati Mimika Johannes Rettob didampingi Wakil Bupati Emanuel Kemong dan Dandim 1710 Mimika Letkol Inf M. Slamet Wijaya, menekan tombol peresmian tanda dimulainya aliran air bersih di Amar — sebuah momentum sederhana namun sarat makna bagi masyarakat pesisir itu.
“Hari ini kita mau launching air bersih. Sebenarnya sudah lama selesai sejak 2024, tapi baru sekarang ada kesempatan untuk diresmikan,” ujar Bupati Johannes Rettob dengan nada haru dan bahagia di hadapan warga Amar.
Proyek air bersih yang dikerjakan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mimika sejak 2024 itu kini resmi beroperasi. Dalam laporannya, Kepala Dinas PUPR, Inocentius Yoga Pribadi, menyebutkan total 213 sambungan rumah (SR) telah terpasang dan berfungsi: 129 SR di Kampung Amar dan 84 SR di Kampung Manoare.
“Untuk wilayah Distrik Amar, terdapat lima kegiatan pembangunan yang sudah dilaksanakan tahun ini, termasuk pembangunan kantor distrik, jalan Siwol sepanjang 845 meter, dan jalan lingkungan di tiga kampung,” jelas Yoga.
Bupati Rettob menegaskan, keberadaan fasilitas ini bukan hanya sekadar proyek fisik, tetapi simbol nyata dari upaya pemerintah menyediakan kebutuhan dasar masyarakat. Ia meminta warga menjaga sarana yang telah dibangun agar terus bermanfaat.
“Saya harap air bersih ini digunakan dengan baik. Jangan sampai nanti masyarakat bilang macet, padahal tidak dijaga. Kepada kadistrik dan kepala kampung, pastikan fasilitas ini dijaga bersama,” pesannya tegas.
Dalam kesempatan itu, Bupati juga menekankan bahwa program air bersih ini tidak bertujuan mematikan usaha warga yang menjual air, melainkan memperluas akses air layak minum bagi masyarakat secara gratis.
“Kepada para pengusaha air, ini bukan untuk membatasi usaha kalian. Air bersih ini supaya masyarakat bisa ambil air minum gratis, supaya semua bisa menikmati,” tuturnya menenangkan.
Peresmian tersebut juga dirangkai dengan peluncuran Depot Air Bersih Amar, yang kini menjadi pusat distribusi air minum bagi masyarakat dengan permintaan mencapai 500 galon per hari.
Di bawah terik matahari sore, anak-anak berlari riang menyambut semburan air pertama yang mengalir dari keran. Di antara wajah-wajah gembira itu, tampak harapan baru mengalir bersama air — sebuah penanda bahwa pembangunan di Mimika bukan hanya tentang infrastruktur, tetapi tentang kehidupan yang lebih layak bagi semua.
