Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example 728x250
BeritaGaya HidupOtomotifTeknologiUncategorized

Jejak Warna dari Perbatasan: Penenun Belu Ikut Diklat di Tanah Sumba

530
×

Jejak Warna dari Perbatasan: Penenun Belu Ikut Diklat di Tanah Sumba

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

SUMTIM |LINTASTIMOR.ID) – Tiga penenun asal Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, perbatasan RI – Timor Leste menapaki langkah baru dalam perjalanan melestarikan warisan budaya, dengan mengikuti pelatihan pewarnaan alam di Sumba Timur.

Pelatihan ini merupakan kolaborasi antara Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Belu dan Bank NTT Cabang Atambua, sebagai bentuk nyata dukungan terhadap peningkatan kualitas tenun ikat lokal.

Example 300x600

Ketiga penenun itu, adalah Oktoviana Hati asal Kelurahan Lidak, Kecamatan Atambua Selatan, Nofiana Hendriques Fernandes dan Selviana Soi Lae asal Desa Kabuna, Kecamatan Kakuluk Mesak.

Dalam acara pembukaan pelatihan yang digelar pada 27 Mei 2025 pekan kemarin, Ketua Dekranasda Belu, Ny. Vivi Ng Lay, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Bank NTT Cabang Atambua atas komitmen dan dukungannya terhadap program-program Dekranasda.

“Kami percaya bahwa pewarnaan alam bukan hanya tentang estetika, tetapi juga tentang identitas dan kelestarian lingkungan. Besar harapan kami, setelah kembali ke Belu, para penenun ini dapat menularkan ilmu yang mereka peroleh kepada komunitas penenun lainnya,” ujar Ny. Vivi Ng Lay dalam sambutannya di Sumba Timur.

Selama empat hari, dari tanggal 27 hingga 30 Mei 2025, para penenun dibimbing langsung oleh maestro pewarnaan alam Indonesia, Kornelis Ndapakamang, di Sanggar Tenun yang telah lama dikenal sebagai pusat pembelajaran dan pelestarian teknik pewarnaan tradisional.

Tak hanya mengikuti pelatihan di ruang kelas dan bengkel kerja, para peserta juga diajak meninjau kebun pewarna alami dan melihat langsung proses produksi tenun khas Sumba.

Kunjungan ini turut dihadiri oleh Ketua Dekranasda Belu Ny. Vivi Ng Lay dan Wakil Ketua Dekranasda Ny. Avi Gonsalves, yang menyaksikan langsung semangat dan antusiasme para penenun dalam menyerap ilmu.

Melalui inisiatif ini, Dekranasda Belu berharap para pelaku tenun ikat di perbatasan dapat semakin berdaya, tidak hanya dalam menjaga nilai budaya, namun juga dalam membuka peluang ekonomi melalui produk tenun yang berkualitas tinggi, ramah lingkungan, dan memiliki daya saing di pasar nasional maupun internasional.

Example 300250