Scroll untuk baca artikel
Bupati  mimika
Example 728x250
BeritaGaya HidupNasionalPeristiwaPolkam

Dari Buku ke Medali: Belu Menanam Masa Depan di Tangan Anak-Anaknya

77
×

Dari Buku ke Medali: Belu Menanam Masa Depan di Tangan Anak-Anaknya

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

ATAMBUA |LINTASTIMOR.ID)-
Di Aula Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Belu, Kamis 18 Desember 2025, masa depan tidak dibicarakan sebagai wacana, melainkan diserahkan dalam bentuk hadiah, bantuan, dan penghargaan. Dari buku yang dibaca tekun hingga medali yang diraih dengan keringat, Pemerintah Kabupaten Belu menegaskan satu pesan sunyi namun kuat: prestasi lahir ketika negara hadir mendampingi mimpi anak-anaknya.


Hari itu, Bupati Belu, Willybrodus Lay, S.H, berdiri di hadapan siswa-siswi SD dan SMP, para guru, orang tua, serta atlet-atlet muda Belu. Ia tidak hanya menyerahkan hadiah Tantangan Baca Bupati Belu dan Belu Regent’s Reading Challenge Tahun 2025, tetapi juga menyerahkan harapan—bahwa pendidikan, literasi, dan olahraga adalah tiga jalan utama menuju martabat daerah.

Example 300x600

“Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,” ucap Bupati Belu membuka sambutan,
“karena hari ini kita berkumpul untuk merayakan semangat membaca, kepedulian pendidikan, dan prestasi olahraga dalam keadaan sehat dan penuh semangat.”

Kegiatan ini menyatukan tiga dunia yang sering berjalan sendiri-sendiri: kelas belajar, ruang keluarga, dan arena olahraga. Pemerintah Kabupaten Belu merajutnya dalam satu peristiwa simbolik—bahwa pembangunan sumber daya manusia harus menyentuh akal, karakter, dan raga secara bersamaan.

Bupati Belu menegaskan, literasi adalah fondasi yang tak tergantikan.

“Kemampuan membaca, memahami, dan merefleksikan bacaan adalah dasar keberhasilan belajar di semua jenjang,” ujarnya.

Namun ia juga jujur menyebutkan tantangan. Angka literasi Belu masih membutuhkan kerja bersama: 37,43 persen di jenjang SD dan 55,03 persen di jenjang SMP. Angka-angka itu tidak dibacakan sebagai vonis, melainkan sebagai panggilan tanggung jawab.

Sebagai jawabannya, Pemkab Belu melalui Dinas Pendidikan menghadirkan Tantangan Baca: membaca selama 20 hari berturut-turut, dilengkapi latihan pemahaman dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Program ini diikuti 2.794 peserta didik dari 12 kecamatan—1.353 siswa SD dan 1.441 siswa SMP.

“Ini bukti bahwa semangat membaca anak-anak Belu terus tumbuh. Tugas kita adalah menjaga dan menyuburkannya,” kata Bupati Belu dengan nada optimis.

Pada momen yang sama, kepedulian negara hadir lebih konkret. Bantuan Biaya Pendidikan dan Perlengkapan Sekolah diserahkan kepada ribuan siswa tidak mampu:

  • 1.985 siswa SD dan 1.947 siswa SMP menerima bantuan biaya pendidikan dengan total anggaran Rp4,7 miliar
  • 2.000 peserta didik menerima perlengkapan sekolah senilai Rp1,5 miliar

“Bantuan ini untuk memastikan tidak ada anak Belu yang berhenti sekolah hanya karena keterbatasan ekonomi,” tegas Bupati Belu.
“Pendidikan adalah hak, bukan privilese.”

Prestasi juga berbicara lantang dari arena olahraga. Atlet-atlet Belu yang mewakili Provinsi NTT pada PON XXI Aceh–Sumatera Utara mencatatkan hasil membanggakan: 1 emas, 4 perak, dan 2 perunggu. Sementara di Kejuaraan Nasional INKAI Jakarta 2024, atlet Belu membawa pulang 3 perak dan 1 perunggu.

“Ini bukti bahwa anak-anak Belu mampu bersaing di tingkat nasional,” ujar Bupati Belu.
“Prestasi bukan soal asal daerah, tetapi soal disiplin, latihan, dan keyakinan.”

Penghargaan diberikan bukan hanya kepada peraih medali, tetapi juga atlet non-medali—sebuah pesan penting bahwa proses, kerja keras, dan sportivitas sama berharganya dengan kemenangan.

Di akhir sambutan, Bupati Belu berbicara langsung kepada anak-anak—tanpa jarak kekuasaan, tanpa bahasa birokrasi.

“Teruslah membaca, teruslah belajar, teruslah berprestasi,” pesannya.
“Jangan pernah berhenti bermimpi. Membaca akan membuka jendela dunia dan membawa kalian menuju masa depan yang lebih baik.”

Hari itu, Belu tidak hanya menyerahkan hadiah.
Ia menanam keyakinan.
Bahwa dari buku-buku yang dibaca tekun,
dari bantuan yang tepat sasaran,
dan dari medali yang diperjuangkan dengan keringat,
akan lahir generasi yang mengangkat martabat daerahnya.

Dan di aula itu, masa depan Belu—
terlihat jelas,
dalam mata anak-anak yang berani bermimpi.

Example 300250