Scroll untuk baca artikel
Bupati  mimika
Example 728x250
Kabupaten MimikaNasionalPeristiwaPolkam

Hadiah Natal untuk Rahim Kehidupan: Ketika Kasih Ibu Dijaga dengan Keberanian

5
×

Hadiah Natal untuk Rahim Kehidupan: Ketika Kasih Ibu Dijaga dengan Keberanian

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

MIMIKA |LINTASTIMOR.ID)-
Menjelang Hari Ibu, di sebuah ruang hotel yang hangat di Mimika, kasih tidak dibungkus pita dan kertas kado.

Ia hadir dalam bentuk yang lebih sunyi namun jauh lebih berani: perhatian pada tubuh perempuan, pada rahim kehidupan, pada masa depan yang kerap terancam tanpa suara. Di sanalah, Tim Penggerak PKK Kabupaten Mimika memilih merayakan perempuan—dengan keselamatan, bukan sekadar seremoni.

Example 300x600

Selasa, 16 Desember 2025, Hotel Horison Ultima Mimika menjadi ruang pengakuan. Bukan pengakuan dosa, melainkan pengakuan akan satu kenyataan pahit: terlalu banyak perempuan pergi diam-diam karena kanker. Sosialisasi Kesehatan Reproduksi Wanita dan Pemeriksaan Pap Smear gratis digelar sebagai “kado spesial”—hadiah Natal yang tidak berkilau, tetapi menyelamatkan nyawa.

Ketua TP PKK Mimika, Ny. Suzi Herawaty Rettob, berdiri bukan sekadar sebagai pejabat, melainkan sebagai sesama perempuan yang pernah kehilangan. Dalam suaranya, keprihatinan itu jujur dan personal.

“Kanker serviks itu pembunuh senyap,” katanya pelan namun tegas.
“Kalau kanker payudara masih bisa kita raba, kanker serviks tidak terlihat. Tiba-tiba periksa sudah stadium empat. Banyak teman saya yang sudah berpulang karena ini.”

Ruang itu seketika hening. Kata-kata tersebut bukan untuk menakut-nakuti, melainkan untuk membangunkan keberanian. Ny. Suzi lalu membuka pengalaman pribadinya—tentang rutinitas pemeriksaan tahunan yang ia jalani tanpa rasa malu.

“Ibu-ibu jangan takut. Jangan malu,” ujarnya sambil tersenyum.
“Dokter sudah biasa. Tutup mata saja. Ini demi hidup kita. Kalau ibu sehat, keluarga sehat.”

Kalimatnya disambut tawa kecil, anggukan, dan perlahan—kelegaan. Ia berbicara dengan bahasa rumah tangga, membumi, namun sarat makna.

“Di luar kita boleh capek,” lanjutnya, “tapi di rumah kita harus sehat dan gaya. Kalau ibu sakit, bagaimana mau jaga bapak dan anak-anak?”

Dalam perayaan Hari Ibu ini, kesehatan istri ditegaskan sebagai fondasi rumah tangga. Bukan tuntutan patriarki, melainkan pengakuan akan peran sentral perempuan sebagai penjaga kehidupan.

Hadir sebagai narasumber utama, Ketua IDI Mimika, dr. Leonard Pardede, Sp.OG, Subsp.Obginsos (K), menguatkan pesan tersebut dengan sains dan fakta. Ia mengapresiasi langkah konkret TP PKK Mimika yang menurutnya sangat krusial di tengah tingginya temuan kasus kanker serviks di daerah ini.

“Setiap tahun kami menemukan kasus baru kanker leher rahim,” jelasnya.
“Padahal ini kanker yang bisa dicegah. Kalau sudah kanker, kita hanya berpacu dengan waktu. Tapi dengan deteksi dini seperti Pap Smear, kita bisa menyelamatkan nyawa.”

Ia menjelaskan bahwa kanker serviks disebabkan oleh virus HPV tipe 16 dan 18, yang ditularkan melalui hubungan seksual. Faktor risiko lain pun diurai dengan jujur: pernikahan usia dini, jumlah persalinan yang banyak, kebersihan yang kurang, hingga perilaku seksual berisiko.

“Generasi yang baik lahir dari ibu yang sehat,” tegas dr. Leonard.
“Pemeriksaan yang biasanya mahal ini hari ini gratis. Ini kesempatan emas untuk memutus mata rantai kanker serviks di Mimika.”

Awalnya, kegiatan ini dibatasi jumlah pesertanya. Namun satu per satu, rasa takut luluh. Ajakan persuasif Ketua TP PKK, ditopang penjelasan ilmiah sang dokter, membuat banyak ibu yang semula ragu akhirnya mendaftar. Di situlah keberanian lahir—bukan dari paksaan, tetapi dari kesadaran.

Natal, dalam konteks ini, tidak hadir sebagai gemerlap. Ia hadir sebagai kesadaran akan tubuh, sebagai penghormatan pada hidup, sebagai keputusan untuk bertahan lebih lama demi orang-orang yang dicintai.

TP PKK Mimika menanamkan pesan yang sederhana namun revolusioner:
bahwa mencintai keluarga dimulai dari mencintai diri sendiri,
bahwa rahim perempuan adalah altar kehidupan,
dan bahwa menjaga kesehatan adalah bentuk kasih paling nyata.

Inilah hadiah Natal itu—
bukan sesuatu untuk disimpan,
melainkan untuk dijalani:
hidup yang lebih panjang, lebih sehat, dan lebih bermakna.

Example 300250