Scroll untuk baca artikel
Bupati  mimika
Example 728x250
Gaya HidupHiburanNasionalTeknologi

Piche Kota di Gelombang Senyap Bandung

93
×

Piche Kota di Gelombang Senyap Bandung

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Musisi dari Perbatasan yang Membawa Pulang Sunyi ke Dalam Frekuensi Kota

BANDUNG | LINTASTIMOR.ID) — Di sebuah ruang siaran yang dipenuhi gema frekuensi 101,5 FM Radio Dahlia, Piche Kota duduk tenang dengan headphone hitam menutup telinganya. Lengannya rileks, tetapi mata itu—mata seorang perantau dari perbatasan—memantulkan kehangatan yang tidak bisa disembunyikan.

Example 300x600

Di depan mikrofon, suaranya menjadi cahaya yang menembus keseharian pendengar.

Pada gelombang radio itulah, Piche Kota kembali membuktikan bahwa musik bukan hanya suara—melainkan perjalanan pulang yang terus ia ciptakan.

Saya selalu percaya, setiap lagu adalah rumah yang bisa kita datangi kapan pun kita tersesat,” ujarnya pelan, namun penuh kedalaman.

Dalam sesi siaran langsung yang dipantau ratusan pendengar, Piche berbicara tentang proses kreatifnya, tentang perjalanannya dari panggung-panggung kecil kafe hingga mengalun di udara Bandung.

Ia bercerita bagaimana setiap lagunya lahir dari ingatan, dari harapan, dari luka kecil yang diam-diam menghangatkan.

Siaran itu bukan hanya wawancara musik. Ia menjelma menjadi percakapan reflektif tentang hidup. Tentang bagaimana seorang anak perbatasan belajar berdamai dengan riuh kota. Tentang bagaimana ia menjaga kejujuran dalam setiap nada.

Musik itu seperti air sungai, mengalir apa adanya. Kalau saya mulai berpura-pura, alirannya pasti tersendat,” kata Piche, menciptakan hening kecil di studio.

Para penyiar menyambut penjelasannya dengan hangat. Tawa dan cerita sesekali berpadu, tetapi tetap menyisakan ruang untuk seni berbicara. Di layar ponsel para penonton live, wajah Piche tampak sederhana—kaos putih, topi hitam, postur santai. Namun justru kesederhanaan itulah yang membuat pesonanya berbeda: ia tidak sedang berusaha menjadi apa pun, selain dirinya sendiri.

Di akhir sesi, ketika musiknya diputar, studio terasa seperti berubah menjadi ruang kecil yang menahan waktu. Lagu itu mengalun, membawa aroma tanah kering timur, angin lembut kota, dan langkah-langkah perjalanan yang masih terus Piche bangun.

Di radio itu, Piche Kota tidak hanya datang untuk bernyanyi—ia datang untuk mengingatkan bahwa suara yang jujur selalu menemukan pendengarnya.

Example 300250
Penulis: Agustinus BobeEditor: Agustinus Bobe