Scroll untuk baca artikel
Bupati  mimika
Example 728x250
Uncategorized

Ketika Bahu Jalan Bukan Lagi Gudang Material: SBS Menarik Garis Disiplin Malaka

408
×

Ketika Bahu Jalan Bukan Lagi Gudang Material: SBS Menarik Garis Disiplin Malaka

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

BETUN |LINTASTIMOR.ID)-
Pembangunan butuh pijakan, tapi pijakan itu bukan tempat menaruh batu dan pasir.


Dalam lanskap Malaka yang sedang tumbuh, Bupati dr. Stefanus Bria Seran (SBS) kembali menegaskan sebuah garis batas yang tampak sederhana namun menentukan: mulai 1 Januari 2026, tidak seorang pun diperkenankan menyimpan material bangunan di bahu maupun badan jalan.

Example 300x600

Batu, pasir, sertu, dan campuran material yang biasa menumpuk di tepi jalan, bagi sebagian orang hanyalah bagian dari proses membangun rumah, pagar, atau ruang hidup. Namun bagi SBS, tumpukan itu adalah serpih ancaman bagi keselamatan, dan penyebab retak cepat pada infrastruktur yang baru saja dibangun.

“Pembangunan yang kita tuntaskan harus dijaga. Infrastruktur tidak boleh rusak hanya karena kelalaian menaruh material di tempat yang tidak semestinya,” tegas SBS.

Bahu jalan sejatinya adalah ruang nafas jalan raya: tempat kendaraan berhenti darurat, tempat memberi peluang pengendara menghindar dalam situasi tak terduga. Namun ketika ruang itu berubah menjadi gudang material, jalan kehilangan nadi keselamatannya. Bahu yang semestinya menopang kini justru mengancam.

Pemerintah membangun untuk keberlanjutan, bukan untuk dibongkar ulang di tahun berikutnya. Setiap retakan akibat gundukan pasir, setiap kecelakaan karena batu yang jatuh ke aspal, adalah pengkhianatan kecil terhadap uang negara dan hak publik atas kenyamanan berkendara.

SBS tidak sekadar mengeluarkan peraturan. Ia mengingatkan ritus etika baru dalam berinfrastruktur: bahwa pembangunan bukan hanya soal anggaran dan kontraktor, tetapi tentang merawat apa yang telah digelar.

“Infrastruktur dibangun untuk kita semua—tugas kita adalah ikut menjaganya,” ujarnya, jelas dan tanpa basa-basi.

Kebijakan ini bukan larangan kosong. Ia adalah undangan agar warga berjalan berdampingan dengan tata ruang, agar jalan raya kembali menjadi milik bersama, bukan halaman parkir material proyek.

Pada akhirnya, pembangunan bukan hanya soal memadatkan aspal dan menyusun cor beton. Ia adalah bagian dari kesopanan sosial: tidak membahayakan sesama, dan tidak merusak yang sudah dibangun.

Mulai 1 Januari 2026, Malaka menata langkahnya: bahu jalan adalah ruang keselamatan, bukan ruang simpanan.

 

Example 300250