ATAMBUA |LINTASTIMOR. ID)
Kedatangan Ketua TP PKK Provinsi NTT, Ny. Mindrivari Astiningsih Laka Lena, disambut hangat di Bandara A. A. Bere Tallo—sebuah awal dari kunjungan dua hari yang sarat makna bagi pemberdayaan perempuan dan keluarga di Belu.
Pagi itu, Bandara A. A. Bere Tallo seperti mendapatkan denyut baru. Bupati Belu, Willybrordus Lay, SH, bersama Ketua TP PKK Kabupaten Belu, Ny. Viviawaty Lay Ng, serta Staf Ahli TP PKK, Ny. Maria Fridolin Besin Leon, berdiri menyambut tamu penting yang telah dinanti: Ny. Mindrivari Astiningsih Laka Lena, Ketua TP PKK Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Suasana penyambutan berlangsung teduh, sederhana, namun penuh pesan kehangatan. Seakan seluruh halaman bandara ingin mengatakan bahwa Belu menyambut bukan sekadar sosok pemimpin, tetapi seorang ibu yang membawa agenda perubahan.
Dalam percakapan singkat yang mengalir lembut, Mindrivari menyampaikan alasannya datang:
“Kami ingin memastikan bahwa gerakan PKK di Belu bergerak selaras dengan kebutuhan masyarakat—dari PAUD hingga posyandu, dari keluarga hingga ekonomi kreatif.”
Kunjungan kerja selama dua hari ini dirancang dengan ritme yang padat namun berjenjang, menyentuh simpul-simpul penting pembangunan keluarga dan pendidikan usia dini.
Agenda 4 Desember 2025: Jejak yang Menyentuh Banyak Pintu
Dari jalan-jalan sempit Umanen hingga garis batas Motaain, agenda Mindrivari membentang luas:
- Kunjungan ke PAUD Magdalena, Kelurahan Umanen, Atambua Barat
- Uji petik Posyandu Bautasik, Strata Madya, Desa Kabuna, Kakuluk Mesak
- Kunjungan ke PAUD Sinar Libas / PAUD Baik, Motaain, Silawan, Tasifeto Timur
- Peninjauan Dekranasda Belu untuk melihat geliat ekonomi kreatif
- Kunjungan penutup ke Sekretariat PKK Kabupaten Belu, memastikan koordinasi program tetap berjalan serempak
Di setiap titik kunjungan, Mindrivari membawa pesan yang sama: sinergi, kolaborasi, dan ketelatenan. Nilai-nilai PKK itu bukan slogan—melainkan denyut hidup yang harus hadir di setiap desa.
Perjalanan yang Lebih dari Sekadar Agenda
Kunjungan ini mengingatkan bahwa pembangunan keluarga bukan hanya urusan angka, laporan, atau protokol. Ia adalah kerja panjang yang menyangkut masa depan generasi paling awal—anak-anak PAUD, ibu hamil, balita di posyandu, hingga keluarga yang menggantungkan harapan pada ekonomi kreatif lokal.
Belu menyambut tamunya hari itu dengan senyum yang tidak dibuat-buat. Karena di balik setiap agenda, ada harapan bahwa kunjungan ini akan membuka ruang baru bagi gerakan PKK untuk bekerja lebih dekat dengan kebutuhan masyarakat akar rumput.
Kepala Bandara A. A. Bere Tallo, bersama seluruh Pengurus TP PKK Belu, turut hadir mengiringi penyambutan—sebuah tanda bahwa ini bukan sekadar acara seremonial, tetapi gerakan bersama untuk menguatkan Belu dari unit terkecilnya: keluarga.
Dua hari ke depan mungkin akan berlalu cepat. Namun jejaknya—jejak yang penuh kepedulian dan sentuhan perempuan—akan tinggal lebih lama di tanah perbatasan ini.
















