TIMIKA |LINTASTIMOR.ID|-Ketenangan menjadi seruan utama Bupati Mimika di tengah situasi yang menghangat beberapa hari terakhir.
Dari ruang kerjanya, Rabu (3/12/2025), ia mengingatkan bahwa Mimika tak boleh digoyang oleh isu yang berseliweran di jagat digital.
Bupati berbicara pelan namun tegas; suara yang lahir dari kekhawatiran sekaligus tanggung jawab seorang kepala daerah.
“Kita adalah daerah yang dikenal seluruh Indonesia. Saya tidak berharap ada tindakan tiba-tiba yang merusak ketertiban,” ujarnya, seakan menutup pintu bagi segala macam upaya yang ingin memecah suasana damai.
Pemerintah Kabupaten Mimika, kata Bupati, telah meminta Kepolisian melakukan penyelidikan besar-besaran atas beredarnya pesan provokatif di media sosial, grup WhatsApp, dan saluran-saluran lain yang membentuk gelombang opini tak jelas sumbernya.
“Kita akan cari penyebab penyebaran isu-isu itu dan ikuti proses hukum secara penuh,” katanya—sebuah penegasan bahwa pemerintah tidak sekadar mengimbau, tetapi bergerak.
Dalam penjelasannya, ia turut mengingatkan posisi para admin grup WhatsApp. Bagi Bupati, peran mereka bukan sekadar membuka pintu percakapan, tetapi menjaga ruang digital tetap waras.
“Jika ada informasi yang tidak baik di grup WA, mohon segera dicatat dan ditindak sesuai aturan, agar masyarakat tetap aman,” katanya.
Di balik himbauan itu, terhampar refleksi yang lebih dalam: bahwa ketenangan sosial tidak hanya dibangun dari aparat dan regulasi, tetapi juga dari kesadaran kolektif untuk menjaga ruang komunikasi tetap jernih. Di Mimika, kata Bupati, damai bukan sekadar harapan—ia adalah pekerjaan bersama yang harus dirawat setiap hari.
















