Scroll untuk baca artikel
Bupati  mimika
Example 728x250
BeritaKabupaten MappiKabupaten MimikaNasionalPeristiwaPolkam

Zebra di Jalan Sunyi:Sebuah Refleksi tentang Disiplin dan Ruang Publik

36
×

Zebra di Jalan Sunyi:Sebuah Refleksi tentang Disiplin dan Ruang Publik

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

MAPPI |LINTASTIMOR.ID)-Di bawah langit Mappi yang sama,di atas aspal yang membentang bagai urat nadi kehidupan, puluhan seragam bersatu dalam sebuah harmoni terencana. Apel pasukan bukan sekadar ritual protokoler, melainkan semacam meditasi kolektif sebelum menjalankan misi merawat tata kehidupan.

Pada suatu Senin di penghujung tahun, Lapangan Apel Polres Mappi menjadi panggung bagi sebuah pertunjukan serius. Di sana, Kompol Suparmin membacakan amanat yang bukan sekadar instruksi, melainkan semacam mantra modern tentang keteraturan. Operasi Zebra Cartenz 2025 hadir bagai zebra metaforis—penjaga perbatasan antara chaos dan order, penjaga ritme di tengah hiruk-pikuk kehidupan yang kian tak terbendung.

Example 300x600

“Kita bukan sekadar mengejar angka pelanggaran yang menurun, melainkan membangun monumen kesadaran dalam benak setiap pengguna jalan. Setiap teguran yang humanis adalah puisi pendek tentang kepedulian, setiap tilang elektronik adalah cermin yang memantulkan bayangan disiplin kita sendiri.”

Dalam esai kehidupan bermasyarakat, jalan raya adalah naskah paling jujur yang ditulis bersama. Di sanalah karakter sebuah masyarakat tercermin—bagaimana mereka menghargai ruang bersama, bagaimana mereka menjalankan kesepakatan tak tertulis tentang hidup berdampingan. Operasi ini, dengan segala perangkatnya, adalah upaya kolektif menyunting naskah itu, membenahi paragraf-paragraf yang salah, dan memperkuat alur cerita menuju ending yang lebih beradab.

Pendekatan preemtif dan preventif yang digaungkan bukanlah strategi semata, melainkan filsafat yang mengakui bahwa disiplin sejati lahir dari pemahaman, bukan ketakutan. Seperti kata Kapolres, ini tentang menciptakan “opini positif”—sebuah kesadaran kolektif bahwa tertib lalu lintas adalah bahasa kasih sayang kita kepada sesama pengguna jalan.

“Sinergitas dengan stakeholder bukanlah pilihan, melainkan keniscayaan organik. Seperti sungai yang membutuhkan setiap anak sungainya, kamseltibcarlantas hanya mungkin terwujud ketika setiap elemen masyarakat merasa memiliki dan bertanggung jawab.”

Di balik jargon “gakkum secara elektronik” tersembunyi sebuah paradoks modern: teknologi yang dingin justru digunakan untuk menciptakan interaksi yang lebih hangat. Tilang elektronik menjadi pengingat tanpa wajah yang justru menghadirkan kembali sisi manusiawi penegakan hukum—bebas dari bias dan emosi sesaat.

Pada akhirnya, Operasi Zebra Cartenz adalah sebuah pertanyaan reflektif yang diajukan kepada kita semua: Sudah sejauh mana kita menjadi penjaga tata kehidupan? Sudah sepantas apa kita mengisi ruang publik yang adalah cermin jiwa kolektif kita?

Seperti zebra yang melintasi savana dengan pola hitam-putihnya yang khas, operasi ini mengingatkan kita bahwa dalam kehidupan, ada hitam dan putih aturan yang harus kita junjung—bukan untuk membelenggu, melainkan agar kita semua bisa bergerak lebih leluasa dalam ruang yang sama.

“Kami bukan hadir sebagai penebar denda, melainkan sebagai tukang patung yang merawat monumen kesadaran. Setiap teguran simpatik adalah pahat halus yang membentuk wajah disiplin kita bersama.”

– Kompol Suparmin, S.IP., M.H. –

“Di jalan raya yang adalah ruang publik paling demokratis, kami ingin menjadi penjaga ritme, bukan algojo. Teknologi adalah pena, humanisme adalah tintanya, dan kedisiplinan adalah naskah abadi yang kita tulis bersama.”- Amanat Kapolda Papua

Example 300250