Scroll untuk baca artikel
Bupati  mimika
Example 728x250
KesehatanNasionalPeristiwaPolkam

Setetes Darah dari Laut: Polairud Inhil Rayakan HUT dengan Kepedulian

147
×

Setetes Darah dari Laut: Polairud Inhil Rayakan HUT dengan Kepedulian

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Dari tubuh-tubuh yang biasa menantang ombak dan angin laut, kini mengalir setetes darah kemanusiaan—menandai usia ke-75 Polairud dengan makna yang lebih dalam dari sekadar seremonial.

TEMBILAHAN|LINTASTIMOR. ID| Rabu pagi, 12 November 2025, halaman Kantor Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas II Tembilahan tampak berbeda. Seragam biru laut, hijau loreng, dan putih maritim berbaur tanpa sekat. Mereka datang bukan untuk patroli atau operasi, melainkan untuk menyumbangkan darah—simbol kecil dari solidaritas besar di antara penjaga laut Indonesia.

Example 300x600

Kegiatan Donor Darah ini digelar oleh Satuan Polisi Perairan dan Udara (Satpolairud) Polres Indragiri Hilir, dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-75 Polairud Tahun 2025. Dengan tema nasional “Polairud Presisi Menuju Indonesia Maju PolisiPenolong”, kegiatan ini berlangsung pukul 09.00 hingga 11.00 WIB di jantung kota Tembilahan.

Hadir berbagai unsur maritim: personel KPPBC TMP C, Pos TNI AL, KSOP Kelas IV, Basarnas, BPBD, serta tuan rumah Satpolairud Polres Inhil sendiri. Di bawah koordinasi Kasat Polairud AKP Agus Susanto, S.H., M.H., kegiatan berlangsung khidmat, dengan semangat gotong royong yang terasa kuat di udara.

“Kegiatan donor darah ini bukan hanya untuk memperingati HUT Polairud, tetapi juga sebagai wujud kepedulian sosial dan kemanusiaan,” ujar AKP Agus Susanto.
“Setetes darah yang didonorkan hari ini bisa menjadi harapan hidup bagi mereka yang membutuhkan.”

Di balik semangat seragam dan slogan, ada nilai yang lebih senyap namun abadi: kesadaran bahwa menjaga laut berarti juga menjaga kehidupan manusia. Para personel yang biasa berhadapan dengan risiko di lautan kini menghadapi hal yang lebih sederhana—jarum suntik dan kantong darah—namun maknanya jauh lebih luas.

Sebanyak 45 kantong darah berhasil dikumpulkan dalam kegiatan ini. Setiap kantong adalah simbol keikhlasan, dikirimkan ke pihak berwenang untuk disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan. Tak ada tepuk tangan panjang, tak ada sorotan kamera berlebihan—hanya wajah-wajah lega dan senyum kecil yang cukup menjelaskan segalanya.

Kapolres Inhil AKBP Farouk Oktora, S.H., S.I.K., melalui Kasat Polairud menegaskan, kegiatan ini juga menjadi ruang mempererat sinergitas antarlembaga maritim. Di laut, setiap instansi bekerja dalam satu misi besar: menjaga manusia, menjaga kehidupan.

“Sinergitas adalah kunci. Sama seperti laut yang luas, tanggung jawab kita juga tak berbatas,” ucap AKP Agus menutup kegiatan.

Di usia ke-75, Polairud tak hanya dikenal sebagai penjaga perairan, tapi juga penjaga kemanusiaan. Setetes darah dari laut itu menjadi simbol: bahwa kekuatan sejati bukan hanya pada kapal dan senjata, melainkan pada rasa empati dan solidaritas antar manusia.

LINTASTIMOR.ID – Suara dari Perbatasan untuk Dunia

Example 300250