Di Pomako, rumah yang seharusnya menyalakan cahaya justru lebih dulu runtuh sebelum sempat berfungsi. Di balik puing-puing itu, tersisa tanya — tentang mutu, keadilan, dan nasib pengusaha Papua yang terus terpinggirkan.
TIMIKA|LINTASTIMOR.ID| — Kamis (6/11/2025), di bawah langit lembab pesisir Mimika, kabar robohnya bangunan rumah genset di Distrik Pomako menyebar cepat. Bukan hanya soal tembok yang retak dan pondasi yang goyah, tetapi juga tentang harapan yang ikut ambruk bersama bangunan itu.
Ketua Gapensi Mimika, Bosko Pogolamum, memandang peristiwa ini dengan nada getir. Dalam rilis resminya, ia menyebut proyek tersebut tidak hanya bermasalah secara teknis, tetapi juga secara moral.
“Bangunan itu seharusnya menyalakan energi untuk masyarakat, bukan menjadi simbol dari lemahnya pengawasan dan ketidakadilan,” ucapnya tenang, namun sarat makna.
Bosko menegaskan, proyek rumah genset itu melanggar Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2019, yang menegaskan prioritas bagi pengusaha asli Papua. Namun, praktik “pinjam bendera” justru masih merajalela — di mana pengusaha non-Papua menggunakan nama perusahaan milik orang asli Papua demi mendapatkan proyek pemerintah.
“Bagaimana mungkin satu kontraktor bisa mengerjakan enam proyek sekaligus dengan baik?” tanya Bosko retoris. “Ini bukan sekadar pelanggaran aturan, tapi pengkhianatan terhadap semangat pembangunan Papua yang berkeadilan.”
Lebih jauh, ia mengingatkan bahwa lokasi proyek berada di kawasan rawan bencana. Jika struktur tidak diperkuat, risiko runtuh bukan hanya menimpa bangunan, tetapi juga keselamatan warga sekitar.
Gapensi Mimika pun mendesak Pemerintah Kabupaten Mimika untuk segera melakukan audit mutu, investigasi menyeluruh, serta menindak tegas pihak-pihak yang bermain curang.
Di Pomako, rumah genset itu kini berdiri separuh, seperti saksi bisu atas proyek yang kehilangan nuraninya. Ia tak hanya gagal menyalakan mesin listrik, tetapi juga gagal menyalakan kepercayaan masyarakat.
Sebab dalam dunia pembangunan, bangunan yang kuat bukan hanya terbuat dari semen dan besi, tetapi juga dari kejujuran dan tanggung jawab.
LINTASTIMOR.ID — Suara dari Perbatasan, Menyuarakan Perdamaian dan Keadilan
















