Scroll untuk baca artikel
Bupati  mimika
Example 728x250
Hukum & KriminalPeristiwaPolkam

Jalan Sunyi Intan Jaya dan Peluru di Tengah Pembangunan

174
×

Jalan Sunyi Intan Jaya dan Peluru di Tengah Pembangunan

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Jalan Sunyi Intan Jaya dan Peluru di Tengah Pembangunan

INTAN JAYA, [LINTASTIMOR.ID] — Suara rakyat dari Perbatasan untuk Dunia

Example 300x600

Di tanah yang seharusnya bergaung dengan bunyi mesin traktor dan harapan pembangunan, letusan senjata justru kembali memecah keheningan. Seorang pekerja muda, Anselmus Arfin (25), tumbang diterjang peluru di dada kirinya — di tengah tugasnya mengukur jalan menuju masa depan yang lebih baik bagi tanah Papua.

Pada Rabu pagi, 8 Oktober 2025, di antara kabut tipis Kampung Ndugusiga, Kabupaten Intan Jaya, traktor yang dikemudikan lima pekerja PT TJP berhenti mendadak. Terdengar satu tembakan. Hanya satu, tapi cukup untuk merenggut nyawa seorang anak bangsa yang sedang bekerja, bukan berperang.

Rekan korban, Muhammad Rasyid, bersama para pekerja lain, panik mengevakuasi tubuh Anselmus ke RSUD Sugapa. Namun, sesampainya di rumah sakit, sang pekerja muda mengembuskan napas terakhir. Darahnya menjadi saksi bisu bahwa di tanah Papua, pembangunan masih harus bertaruh dengan nyawa.

Aksi kejahatan bersenjata ini tidak hanya merenggut nyawa warga sipil yang bekerja untuk membangun daerahnya, tetapi juga menghambat proses percepatan pembangunan di Papua. Negara tidak akan mundur dalam memastikan keamanan dan keberlanjutan pembangunan di wilayah ini,” tegas Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani, Kepala Operasi Damai Cartenz, dengan nada yang menahan amarah.

Di saat yang sama, Satgas Ops Damai Cartenz yang dipimpin AKP Ojan Prabowo langsung turun ke lapangan. Sebagian melakukan pengejaran terhadap kelompok bersenjata yang diduga dipimpin Daniel Aibon Kogoya, sebagian lagi memantau proses medis dan berkoordinasi dengan pihak perusahaan.

Kami telah menempatkan personel di sejumlah titik rawan dan memperkuat patroli agar kejadian serupa tidak terulang,” ujar Kombes Pol. Adarma Sinaga, Wakil Kepala Operasi Damai Cartenz.
Tim tengah menyelidiki dan memastikan bahwa pelaku akan ditindak tegas. Tidak boleh ada lagi darah yang tumpah atas nama kepentingan yang menafikan kemanusiaan.

Anselmus Arfin, pemuda yang lahir dari keluarga sederhana di pegunungan tengah Papua, kini pulang dalam diam. Ia bukan tentara, bukan pejabat, bukan siapa-siapa — hanya pekerja jalan yang percaya bahwa setiap meter aspal yang dibentangkan adalah harapan bagi anak-anak yang ingin sekolah tanpa harus menembus lumpur dan ketakutan.

Namun di tanah yang sedang dibangun dengan cinta, peluru masih bicara lebih nyaring daripada doa.

Dan di Intan Jaya hari ini, satu nyawa kembali menjadi harga mahal untuk sebuah kata bernama pembangunan.

✍️ LINTASTIMOR.ID — Suara rakyat dari Perbatasan untuk Dunia

Example 300250