Scroll untuk baca artikel
Bupati  mimika
Example 728x250
Gaya HidupKabupaten MimikaPeristiwa

HUT Mimika ke-29, Pesta Adat Penuh Cinta

6
×

HUT Mimika ke-29, Pesta Adat Penuh Cinta

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

TIMIKA | LINTASTIMOR.ID – Suara dari Perbatasan untuk Dunia

Langit Timika bersiap menyambut hari istimewa. Kabupaten yang lahir dari semangat perjuangan itu kini berusia 29 tahun. Bukan sekadar perayaan, melainkan sebuah perjalanan panjang yang dirangkai dalam warna adat, irama budaya, dan langkah pembangunan yang terus berdenyut.

Example 300x600

Puncak perayaan HUT ke-29 Kabupaten Mimika akan digelar pada Rabu, 8 Oktober 2025, dengan upacara resmi yang dipimpin langsung oleh Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa. Dalam nuansa adat yang sakral, Mimika merayakan usianya bukan dengan gegap gempita, melainkan dengan kebanggaan dan rasa syukur yang dalam.

“Puncak HUT Mimika akan kita laksanakan dengan apel sederhana, dipimpin langsung oleh Bapak Gubernur Papua Tengah,” ujar Bupati Mimika, Johannes Rettob, penuh makna dalam nada yang tenang namun berwibawa.

Tahun ini, Mimika memilih cara yang indah untuk mengenang perjalanan waktu — lewat pakaian adat dari berbagai suku yang hidup berdampingan di tanah ini. Dari pesisir hingga pegunungan, warna-warna kain tradisional akan menyatu di halaman upacara, menjadi simbol persaudaraan dan kekayaan budaya yang tak lekang oleh zaman.

“Saya harap peserta apel mengenakan pakaian adat masing-masing, agar kita bisa memperkenalkan daerah kita. Ini cara sederhana tapi bermakna untuk melestarikan budaya kita,” kata Johannes lembut, seolah mengajak rakyatnya kembali mencintai akar dan asalnya.

Lebih dari sekadar seremoni, peringatan ini menjadi cermin perjalanan Mimika menuju masa depan yang lebih terang. Dalam sambutannya, Johannes Rettob menegaskan tekad untuk terus memperbaiki kualitas birokrasi, agar pelayanan publik berjalan lebih cepat, bersih, dan berpihak pada rakyat.

“Mimika akan menjadi lebih baik, dan kita akan meraih banyak penghargaan. Birokrasi yang baik akan memberikan pelayanan yang baik pula kepada masyarakat,” tegasnya dengan mata penuh harapan.

HUT ke-29 ini bukan hanya milik pemerintah, tapi milik seluruh rakyat Mimika — dari para nelayan di pantai Pomako, petani di Kampung Jayanti, hingga pelajar yang menatap masa depan dengan semangat baru.

Dalam setiap tarian adat, setiap senyum warga, tersimpan doa yang sama: agar Mimika terus tumbuh — damai, sejahtera, dan berkilau di tengah tanah Papua.

Di bawah langit Oktober yang lembut, Mimika merayakan usianya bukan hanya dengan bendera dan lagu, tapi dengan cinta — cinta pada tanah yang telah memberi rumah, dan cinta pada masa depan yang terus dijaga bersama.

Example 300250