TIMIKA [LINTASTIMOR.ID] – Suara dari Perbatasan untuk Perdamaian Dunia-
Pemerintah Kabupaten Mimika mulai menulis lembaran baru peradaban kota. Melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), digelar Focus Group Discussion (FGD) pertama untuk menyusun Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Baru Mimika, Papua Tengah, Jumat (3/10/2025).
Langkah ini bukan sekadar teknis perencanaan, tetapi ikhtiar merajut masa depan urban yang terstruktur, berkelanjutan, dan menyatu dengan napas lingkungan.
“Timika adalah pusat aktivitas penting yang melayani tingkat nasional dan internasional. Karena itu, pembangunan harus terintegrasi dan berwawasan lingkungan,”
— Everth Lukas Hindom, Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda Mimika
Everth mengingatkan, status Timika sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) yang ditetapkan melalui Perda Nomor 15 Tahun 2011 menuntut arah pembangunan yang selaras dengan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2021 tentang Penataan Ruang.
RDTR Kota Baru, lanjutnya, disusun untuk menjaga konsistensi perkembangan kawasan dengan RTRW Kabupaten Mimika, menjadi pedoman tata bangunan, lingkungan, serta payung hukum perizinan. Dokumen ini diharapkan bertahan hingga dua dekade ke depan, memberi arah pembangunan yang visioner.
“Pertumbuhan kota yang tak terencana dalam jangka panjang akan menurunkan kualitas lingkungan. Karena itu, pemanfaatan ruang sesuai RDTR harus jadi pedoman utama,”
— Everth Lukas Hindom
Sementara itu, Sekretaris Dinas PUPR Mimika, Piter Edowai, menegaskan RDTR adalah turunan penting dari RTRW yang mencakup 18 distrik. Sedangkan RDTR Kota Baru akan fokus di lima distrik inti—Kwamki, Mimika Baru, hingga Kuala Kencana.
“Saat ini kita baru pada tahap penyusunan pendahuluan dengan menghimpun masukan dari semua OPD. Ke depan, RTRW dan RDTR harus matang, agar pemukiman dan infrastruktur tumbuh sesuai pola ruang,”
— Piter Edowai, Sekretaris Dinas PUPR Mimika
FGD perdana ini menjadi forum penghimpun gagasan, ruang dialog antar pemangku kepentingan. Harapannya, Kota Baru Mimika kelak berdiri sebagai ruang hidup yang komprehensif, visioner, dan mengakomodir kebutuhan pembangunan berkelanjutan—sebuah kota di perbatasan yang tumbuh untuk Indonesia dan dunia.