TIMIKA |LINTASTIMOR.ID)– Empat unit mobil dinas milik Pemerintah Kabupaten Mimika masih dikuasai tiga mantan pejabat. Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Mimika mengaku kesulitan menarik aset tersebut meski berbagai pendekatan persuasif telah ditempuh.
Kepala BPKAD Mimika, Marthen Malissa, menjelaskan pada Kamis (2/10/2025) bahwa salah satu mantan pejabat bahkan menguasai dua unit kendaraan sekaligus. Hingga kini, baik surat peringatan maupun upaya tatap muka belum berbuah hasil.
“Kami sudah melayangkan surat, bahkan mencoba bertemu langsung. Namun, respons yang kami harapkan belum ada. Kendaraan ini adalah aset negara, sehingga harus kembali untuk diinventarisasi dan digunakan sesuai peruntukannya,”
— Marthen Malissa, Kepala BPKAD Mimika
Mobil Dinas yang Tersangkut
Empat kendaraan tersebut terdiri dari jenis Toyota Avanza dan Toyota Innova. Menurut Marthen, keberadaan aset di tangan pihak yang tidak berhak berpotensi menimbulkan masalah tata kelola pemerintahan jika dibiarkan berlarut.
Penertiban aset ini berlandaskan Permendagri Nomor 7 Tahun 2024 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah, yang menegaskan pentingnya tertib administrasi dan pemanfaatan aset daerah.
“Kami khawatir jika ini dibiarkan, publik akan terus mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam menegakkan aturan. Oleh karena itu kami berharap ada kesadaran dari mantan pejabat yang bersangkutan untuk segera menyerahkan kendaraan ke Bidang Aset BPKAD Mimika,”
— Marthen Malissa
Pernah Sukses Tarik 10 Unit
Sebelumnya, pada Maret 2025, BPKAD Mimika bersama Kejaksaan Negeri Mimika, Kesbangpol, kepolisian, dan Satpol PP berhasil menarik sepuluh unit mobil dinas dari tangan mantan pejabat yang purna tugas. Marthen optimis kerja sama lintas instansi akan kembali menjadi solusi jika pendekatan persuasif kali ini tidak membuahkan hasil.
Bagi BPKAD, setiap mobil dinas bukan sekadar kendaraan, melainkan simbol tertib birokrasi. Sebuah uji konsistensi pemerintah daerah: apakah mampu menjaga kepercayaan publik dengan menegakkan aturan secara adil.
Lintastimor.id – Suara dari Perbatasan untuk Perdamaian Dunia