Scroll untuk baca artikel
Dirgahayu Indonesia 80
Example 728x250
NasionalPeristiwaPolkam

Kapolres Belu: Kesiapsiagaan Adalah Kunci Menghadapi Setiap Aksi Unjuk Rasa

48
×

Kapolres Belu: Kesiapsiagaan Adalah Kunci Menghadapi Setiap Aksi Unjuk Rasa

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

ATAMBUA |LINTASTIMOR.ID)– Di bawah mentari pagi yang baru saja naik di ufuk Timur, halaman apel Polres Belu, Kamis (28/8/2025), menjadi panggung bagi sebuah pesan penting: kesiapsiagaan. Puluhan personel berjajar rapi, mendengarkan dengan saksama arahan Kapolres Belu, AKBP I Gede Eka Putra Astawa, S.H., S.I.K., tentang arti kesiapan menghadapi dinamika sosial yang bisa muncul kapan saja, termasuk aksi unjuk rasa.

“Mungkin rekan-rekan sudah melihat berita di televisi, bahkan tersebar luas di media sosial, bahwa hari ini di Jakarta ada aksi unjuk rasa oleh para buruh di DPR RI. Khusus di Belu, setelah kita lakukan pemetaan, sampai saat ini tidak ada informasi pergerakan serupa. Namun, bukan berarti kita boleh lengah,” tutur Kapolres dalam nada tenang namun tegas.

Example 300x600

Ia menegaskan, apel siaga pagi itu bukan sekadar rutinitas, melainkan bentuk komitmen kepolisian untuk siap menghadapi kemungkinan. “Aksi unjuk rasa bisa hadir kapan dan di mana saja. Karena itu, kesiapan personel, sarana, dan prasarana adalah hal yang utama,” imbuhnya.

Namun, di balik tegasnya instruksi, Kapolres mengingatkan jajarannya agar tetap mengedepankan hati nurani. “Dalam penanganan unjuk rasa, seorang anggota Polri tidak boleh semena-mena. Kita terikat aturan. Kita harus profesional, sesuai SOP dan ketentuan hukum yang berlaku, agar tidak menimbulkan bentrokan maupun kesalahpahaman,” jelasnya, seakan menekankan bahwa kuasa berseragam bukan untuk ditakuti, melainkan untuk melindungi.

Ia juga menyinggung citra Polri yang kerap menjadi sorotan publik saat menghadapi massa. “Kita selalu disorot tentang sifat arogansi dalam penanganan unjuk rasa. Oleh karena itu penting bagi setiap personel memahami Perkap Nomor 1 Tahun 2009 tentang penggunaan kekuatan. Dengan begitu, kita bisa mencegah tindakan tidak profesional yang berpotensi viral dan merugikan institusi,” tegas Kapolres.

Menutup arahannya, Kapolres menekankan pentingnya pembelajaran berkelanjutan. “Setelah apel ini kita lakukan latihan penanganan unjuk rasa, terutama untuk adik-adik yang baru jadi polisi. Mereka harus paham bagaimana menggunakan peralatan, kapan, dan bagaimana bertindak saat menghadapi massa. Karena kesiapsiagaan bukan hanya soal fisik, tetapi juga soal sikap dan kebijaksanaan,” pungkasnya.

Apel kesiapsiagaan ini turut dihadiri Wakapolres Belu, Kompol Lorensius, S.H., S.I.K., para Kabag, Kasat, perwira staf, Kapolsek jajaran, serta seluruh personel brigadir dan ASN Polri Polres Belu.

Di balik barisan tegap pagi itu, tersimpan pesan sederhana namun abadi: menjaga kedamaian bukan hanya tentang menguasai keadaan, melainkan tentang memahami hati masyarakat yang sedang bersuara.


 

Example 300250