Pameran Perdagangan Internasional Jadi Wajah Baru Diplomasi Ekonomi NTT–Timor Leste
DILI |LINTASTIMOR.ID)– Matahari siang menyorot terik di perbatasan Mota’ain, Rabu (27/8/2025). Jalur yang membelah Kabupaten Belu, Indonesia, dan Timor Leste itu kembali menjadi saksi perjalanan sejarah. Bupati Timor Tengah Utara (TTU) Yosep Falentinus Delasalle Kebo, S.IP., M.A., melangkah melewati gerbang lintas negara, didampingi Wakil Gubernur NTT Irjen Pol (Purn) Drs. Johni Asadoma, M.Hum., serta Bupati Belu Willybrodus Lay, S.H.
Perjalanan itu bukan sekadar formalitas pejabat negara. Di balik langkah kaki dan iring-iringan protokol, ada harapan besar: mempererat simpul dagang, memperluas ruang persaudaraan. Tujuan mereka ialah menghadiri Pembukaan Pameran Perdagangan Internasional Dili (Dili International Trade Expo 2025) yang berlangsung pada 28 Agustus hingga 1 September 2025.
“Expo ini bukan hanya ruang transaksi, tapi juga jendela budaya. Produk-produk unggulan NTT akan berdialog dengan pasar Timor Leste, dan dari sanalah kita bisa menenun kesejahteraan bersama,” ujar Bupati Falentin dengan bahasa yang hangat, mencerminkan spirit lintas batas.
Setibanya di Dili, Bupati TTU bersama rombongan langsung menghadiri rapat terbatas bersama Wakil Menteri Timor Leste. Di ruang pertemuan sederhana itu, diplomasi ekonomi dibicarakan, dan persiapan untuk hari esok dimatangkan.
Kehadiran NTT di Dili Expo 2025 adalah tanda bahwa perbatasan bukan garis pemisah, melainkan jembatan. Seperti semboyan adat masyarakat Timor: “Hemak ita boot, hemak ita kiik” — kita besar karena bersama, kita kecil kalau sendiri.
Bupati Falentin percaya, dari Mota’ain hingga Dili, yang bergerak bukan hanya barang dagangan, melainkan juga doa-doa leluhur, harapan masyarakat, dan persaudaraan yang tak lekang oleh batas negara.