Scroll untuk baca artikel
Dirgahayu Indonesia 80
Example 728x250
Kabupaten MimikaPolkam

Mimika di Persimpangan Jalan: Suara Pemuda Komoro untuk Potensi dan Tata Kelola Baru

43
×

Mimika di Persimpangan Jalan: Suara Pemuda Komoro untuk Potensi dan Tata Kelola Baru

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

TIMIKA, [LINTASTIMOR.ID] – Di ruang pertemuan Hotel Cenderawasih 66, Rabu (20/8/2025), suara lantang seorang anak muda menggema, menggetarkan dinding forum Musrenbang RPJMD. Ia adalah Rafale Taorekeyau, Ketua Aliansi Pemuda Komoro, yang datang bukan sekadar menyampaikan aspirasi, tetapi membawa keresahan sekaligus harapan bagi tanah Mimika.

“Mimika ini kaya raya. Kita punya kebudayaan, lahan pertanian yang subur, potensi perikanan, dan pariwisata yang luar biasa. Tapi semua ini belum dikelola dengan baik,” ucapnya, seolah menyadarkan bahwa tanah yang diberkati ini masih menunggu sentuhan baru.

Example 300x600

Rafale tidak hanya berbicara tentang kekayaan alam, tetapi juga tentang identitas. Menurutnya, Mimika masih kekurangan ikon, simbol yang bisa menjadi wajah daerah di panggung nasional bahkan internasional. “Kita tidak punya ikon yang bisa jadi daya tarik. Ini pekerjaan rumah besar bagi kita semua,” katanya dengan nada tegas, menyoroti betapa Mimika masih asing di mata luar meski menyimpan harta tak ternilai.

Di balik potensi besar itu, ia menyinggung masalah yang lebih dalam: tata kelola pemerintahan. Penempatan pejabat, katanya, harus sesuai kompetensi. “Jangan sampai ada pejabat yang tidak kompeten ditempatkan di posisi strategis. Itu hanya akan menghambat pelayanan publik dan pembangunan,” tegas Rafale.

Baginya, birokrasi bukan sekadar struktur, melainkan nadi yang menentukan apakah program-program pembangunan berjalan dengan benar atau justru tersendat. “Jika pejabat yang tepat ditempatkan di posisi yang tepat, pembangunan akan lebih efektif, lebih terasa manfaatnya bagi rakyat,” imbuhnya.

Aliansi Pemuda Komoro pun menyerukan sinergi. Pemerintah, masyarakat, dan generasi muda harus bergandengan tangan. “Kita semua punya tanggung jawab membangun Mimika. Mari kita wujudkan Mimika yang maju, sejahtera, dan berbudaya,” ajak Rafale, dengan suara yang mencerminkan kerinduan akan perubahan nyata.

Pernyataannya menjadi semacam cermin: apakah Mimika akan terus berjalan di tempat, atau berani melangkah ke depan dengan arah baru. Di persimpangan jalan ini, suara pemuda hadir sebagai penunjuk jalan—mengingatkan bahwa potensi tanpa pengelolaan hanyalah mimpi, dan mimpi tanpa tata kelola hanyalah fatamorgana.

 


 

Example 300250