Scroll untuk baca artikel
Dirgahayu Indonesia 80
Example 728x250
Kabupaten MimikaPolkam

Bupati Mimika Menyusuri Genangan, Menyapa Warga, dan Mengingatkan: “Jangan Biarkan Sampah Jadi Sumber Bencana”

12
×

Bupati Mimika Menyusuri Genangan, Menyapa Warga, dan Mengingatkan: “Jangan Biarkan Sampah Jadi Sumber Bencana”

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

MIMIKA, [LINTASTIMOR.ID] – Hujan yang turun deras beberapa hari terakhir mengubah wajah Kota Timika. Di sejumlah sudut, air meluap, menutup jalan, menyusup ke halaman rumah, bahkan meresahkan aktivitas warga. Selasa (19/8/2025) siang, di tengah langit yang masih mendung, Bupati Mimika Johannes Rettob memilih turun langsung, menjejak banjir, dan menatap dari dekat wajah persoalan yang kerap berulang: drainase tersumbat dan sampah yang berserakan.

Empat titik banjir menjadi lokasi yang ia sambangi. Dari Perumahan Matoa Timur depan Lanud Yohanes Kapiyau, Jalan Bandara Lama dan Jalan Busairi Ujung di Distrik Mimika Baru, hingga Jalan Pattimura dan kawasan SP1 Distrik Wania. Di setiap lokasi, bupati disambut pemandangan yang sama: air yang enggan surut, warga yang gelisah, dan saluran air yang tidak lagi bekerja sebagaimana mestinya.

Example 300x600

“Dari laporan kepala distrik dan lurah, penyebab banjir ini karena sebagian drainase ditutup masyarakat. Ada juga yang tersumbat sampah sehingga aliran air tidak lancar,” ujar Rettob, dengan nada tegas namun sarat kepedulian.

Ia tak datang sendiri. Mendampingi langkahnya, ada Plt. Kepala Dinas PUPR Yoga Pribadi, Kabid Pengairan, Danlanud Yohanes Kapiyau, Lurah Kebun Sirih, serta jajaran BPBD dan Dinas Sosial. Mereka menyusuri genangan, mendengar keluhan, sekaligus menyiapkan langkah darurat agar air segera mendapat jalan keluar.

“Penanganan sementara sedang dilakukan dengan menggali jalur air keluar menuju arah Bandara Lama. Tetapi untuk solusi jangka panjang, semua harus ditata lewat perencanaan yang baik, termasuk pemetaan udara untuk memperjelas aliran drainase,” jelas Rettob.

Bupati juga memberi peringatan yang terdengar sederhana, tapi sesungguhnya mendasar: menjaga kebersihan lingkungan. “Ke depan, drainase di perumahan harus dibuat tertutup. Kalau dibiarkan terbuka, sampah akan menumpuk dan masalah banjir terus berulang. Saya minta masyarakat jaga kebersihan, jangan buang sampah sembarangan, karena dampaknya kita semua yang merasakan,” pesannya, seolah ditujukan kepada setiap telinga yang hadir.

Di sela kunjungan, Yoga Pribadi, Plt. Kadis PUPR Mimika, memastikan pihaknya segera membongkar jalur air yang tersumbat. “Kita akan analisa dan bongkar jalur air agar aliran lancar. Sehingga saat musim hujan, warga tidak lagi waswas dilanda banjir,” ungkapnya.

Banjir di Mimika kali ini kembali menegaskan: bencana bukan hanya soal alam, tetapi juga cermin perilaku manusia. Dan di tengah genangan itu, Bupati Rettob mencoba menghadirkan bukan hanya solusi teknis, melainkan juga peringatan moral—bahwa menjaga lingkungan adalah tanggung jawab bersama.


 

Example 300250