TIMIKA, [LINTASTIMOR.ID] – Di bawah langit yang dihiasi merah putih pada peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia, kebahagiaan terasa berlipat ganda di Mimika.
Sebanyak 538 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) resmi menerima Surat Keputusan (SK) pengangkatan, sebuah momentum yang bukan saja menandai langkah awal mereka dalam pengabdian, tetapi juga menghadirkan harapan baru bagi pelayanan publik di tanah Amungsa.
Upacara penuh khidmat itu berlangsung di Halaman Kantor Pusat Pemerintahan SP 3, Minggu (17/8/2025).
Bupati Mimika, Johanes Retob, bersama Wakil Bupati Emanuel Kemong, menyerahkan SK secara simbolis kepada perwakilan CPNS. Senyum dan mata berbinar tampak jelas dari wajah para penerima, seakan hari kemerdekaan tahun ini adalah juga hari kemerdekaan pribadi mereka dari penantian panjang.
“SK ini adalah tanda kepercayaan. Kalian bukan hanya bekerja untuk mencari nafkah, tetapi juga untuk melayani rakyat Mimika. Jadilah abdi negara yang rendah hati, profesional, dan berintegritas,” pesan Bupati Johanes dengan suara penuh penekanan.
SK tersebut bisa diambil langsung di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) atau dicetak mandiri melalui Sistem Informasi Pegawai (SIP) CPNS. Meski lahir dari sistem digital, dokumen itu tetap sah karena telah ditandatangani secara elektronik oleh Bupati.
Penyerahan SK ini menjadi simbol nyata dari komitmen Pemerintah Daerah Mimika dalam menata birokrasi yang bersih dan modern. Harapannya, pelayanan publik tidak lagi dipandang sebagai beban, tetapi sebagai pengabdian.
Tak hanya berhenti di situ, pemerintah juga membuka peluang khusus bagi putra-putri asli Amungme dan Kamoro. Menteri PANRB memberikan kuota 219 formasi, yang akan dipersiapkan melalui ujian seleksi dan bimbingan belajar intensif.
“Kami ingin anak-anak Amungme dan Kamoro berdiri sejajar, menjadi bagian dari tulang punggung aparatur negara. Ini bukan sekadar kesempatan, tapi sebuah panggilan sejarah,” ujar Wakil Bupati Emanuel Kemong menambahkan.
Hari ini, 538 CPNS pulang dengan SK di tangan dan harapan di dada. Mereka bukan lagi sekadar angka dalam daftar penerimaan, melainkan wajah-wajah baru birokrasi Mimika yang diharapkan tumbuh dengan semangat kemerdekaan: mengabdi untuk negeri, dari tanah Papua untuk Indonesia.