MALAKA, [LINTASTIMOR.ID] – Suara lantang dan harmonis warga Desa Taaba kembali menggetarkan panggung Lomba Akabeluk tingkat Kabupaten Malaka dalam rangka HUT ke-80 RI, Minggu (17/8/2025). Untuk kedua kalinya, setelah 2024, Taaba meneguhkan diri sebagai juara pertama, sekaligus menjaga martabat desa kecil di Kecamatan Weliman ini tetap harum di kancah budaya daerah.
Kepala Desa Taaba, Ida Hoar Nahak, tak kuasa menyembunyikan rasa bangga. Bagi Ida, kemenangan ini seperti anugerah yang datang tanpa diduga, sebab persiapan mereka sangat singkat—hanya satu hari latihan sebelum tampil.
“Kami baru ditelepon menjelang tampil. Saya kumpulkan para penyanyi akabeluk, latihan tanggal 11 sore, dan tanggal 12 malam kami langsung tampil jam dua dini hari. Tidak ada dalam bayangan bisa juara, tetapi puji Tuhan, kami keluar sebagai juara satu,” ungkap Ida dengan mata berbinar penuh syukur.
Kemenangan ini bukan kali pertama. Oktober tahun lalu, Taaba juga mewakili Paroki Weoe dan berhasil menyabet juara pertama di tingkat Dekenat. Artinya, dalam kurun waktu singkat, desa ini sudah tiga kali menorehkan prestasi gemilang.
Ida menegaskan, semangat warga Taaba adalah semangat juara. Bukan hanya dalam akabeluk, tetapi juga dalam lomba gapura yang saban tahun menjadi ajang kebanggaan masyarakat.
“Saya tidak rela juara satu itu dialihkan ke desa lain. Taaba harus selalu jadi juara bertahan. Dan saya berharap, untuk lomba gapura, Taaba juga bisa mempertahankan gelar juara,” tegasnya penuh keyakinan.
Kades yang dikenal sederhana ini juga menyampaikan rasa terima kasih kepada masyarakat yang selalu mendukung langkahnya dalam membesarkan nama desa.
“Terima kasih untuk seluruh masyarakat Taaba yang setia mendukung saya. Semoga suatu saat kami diminta tampil di tingkat nasional pada perayaan 17 Agustus. Itu harapan besar saya untuk Taaba,” tutup Ida penuh optimisme.
Akabeluk bukan sekadar lomba, tetapi cermin identitas dan kebersamaan. Dari Taaba, gema suara tradisi itu melambung, menyatukan rakyat, menorehkan sejarah, dan menjaga nyala semangat juang di tanah perbatasan.