ATAMBUA |LINTASTIMOR.ID)-Di ujung timur Pulau Timor, di mana angin laut berbaur dengan harum tanah perbatasan, Bupati Belu Willybrodus Lay, S.H., membuka perhelatan Launching PLBN Sakti (Sentra Aktivitas Kreatif Tapal Batas Indonesia) sekaligus menandai dimulainya Border Run 2025 memperebutkan Piala Bergilir Senja Motor Ride (SENMORI) “Motaain Border Safety Riding” bersama Polri. Dua hari kegiatan ini, 14–15 Agustus 2025, menjadi panggung bagi semangat kebersamaan yang menembus batas geografis.
“Perbatasan bukan sekadar garis di peta. Ia adalah jembatan hati yang menyatukan kita dalam persaudaraan dan cita-cita bersama,” ucap Bupati Willy, suaranya menggema di antara tepuk tangan peserta dan riuh deburan ombak Motaain.
Acara ini bukan hanya seremonial. Ia adalah pesan persahabatan lintas negara, ajakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif, menanamkan kesadaran keselamatan berkendara, dan menguatkan ikatan sosial antara warga Indonesia dan Timor Leste.
Suasana PLBN Motaain sore itu dipenuhi warna—dari bendera yang berkibar, aroma kopi perbatasan yang tersaji di stan UMKM, hingga deru mesin motor para peserta Border Run. Kehangatan persaudaraan terpancar dari wajah masyarakat kedua negara yang berdiri berdampingan, menyaksikan sejarah kecil yang lahir di tanah yang sama-sama mereka cintai.
Hadir dalam kesempatan itu, Sekretaris Utama BNPP, Kapolda NTT, Wakil Bupati Belu, Ketua DPRD Kabupaten Belu, Duta Besar RI untuk Timor Leste, Dekan Universitas Pertahanan, Kepala Agen Konsulat Timor Leste di Atambua, Dansatgas UPF Timor Leste, Kepala Biro KUH, Kepala PLBN Motaain, Direktur Titik Tiga, Forkopimda Kabupaten Belu, Dansatgas Pamtas RI–RDTL, para pelaku UMKM, peserta Border Run, serta masyarakat Motaain dan sekitarnya.
Di ujung acara, senja merayap di langit perbatasan, seakan ikut menyulam cerita tentang persaudaraan, kebanggaan, dan cita-cita yang melampaui batas negara.
