Di balik senyum dan kehangatan rumah tangga, diam-diam bahaya mengintai. Kota Kupang kini dihadapkan pada kenyataan pahit: HIV/AIDS tak lagi hanya ancaman luar, tapi telah masuk ke ruang paling sakral—keluarga.
KUPANG, [LINTASTIMOR.ID] – Sebuah fakta yang menggetarkan hati muncul dari Kota Kupang. Hingga pertengahan tahun 2025, tercatat sebanyak 2.500 warga terinfeksi HIV/AIDS, dengan kelompok ibu rumah tangga menempati persentase tertinggi sebesar 17%. Angka ini menggambarkan bahwa penyebaran virus tak hanya berhenti di ruang publik, tapi telah menyusup ke ruang-ruang pribadi yang mestinya aman dan penuh cinta.
Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Kupang, Julius Tanggu Bore, mengungkapkan keprihatinan mendalam. “Penyakit ini masuk ke dalam rumah melalui perilaku seksual berisiko, kebanyakan dari para suami. Ini sangat memprihatinkan,” ungkapnya dengan nada serius.
Dalam periode Januari hingga April 2025, tercatat 86 kasus baru, dengan 65 di antaranya dialami laki-laki, dan 32 kasus disebabkan oleh hubungan sesama jenis. “Ini tren yang sangat mengkhawatirkan,” tegas Julius.
Ia menegaskan bahwa kesetiaan dalam pernikahan adalah benteng utama pencegahan, selain menghindari seks bebas, serta menggunakan kondom dan menjalani konsumsi rutin ARV bagi mereka yang sudah terinfeksi.
“Kita harus menjaga cinta, bukan hanya dengan kata-kata, tapi dengan tanggung jawab. Jika seseorang sudah terinfeksi HIV, ia harus mengonsumsi ARV seumur hidup. Bukan hanya soal kesehatan, tapi juga tentang masa depan dan cinta sejati,” ujarnya dengan lirih.
Lebih jauh, Julius mengingatkan kaum muda untuk tidak tergoda pada gaya hidup bebas yang semu. “Cinta bukan nafsu sesaat. Jangan tukar masa depan hanya demi petualangan singkat yang meninggalkan luka panjang,” pesannya.
Kondisi ini menjadi alarm keras bagi seluruh lapisan masyarakat di Kota Kupang. Bukan hanya untuk lebih sadar, tetapi juga untuk menumbuhkan kasih sayang yang sehat dan setia dalam kehidupan berkeluarga.
“Jaga dirimu baik-baik, basodara dong. Jangan biarkan cinta ternoda oleh risiko. Lindungi dirimu, lindungi orang-orang yang kamu cintai.”